Inspirasi Pembelajaran Inovatif dan Kreatif Mata Pelajaran Fiqih : Menghidupkan Nilai Sedekah, Hadiah dan Hibah di MTsN 1 Langsa

Pembelajaran Fiqih di MTsN 1 Langsa mendapatkan sentuhan inovatif dan kreatif melalui pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru bernama Annisa Ahmad, S.Pd.I. Dalam materi Bab 5 tentang Sedekah  Hadiah dan Hibah, beliau tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga menerapkannya secara langsung dalam kehidupan nyata. Praktik di lakukan pada materi Sedekah dan Hadiah, sedangkan pada materi Hibah, siswa di minta membuat laporan diskusi dengan guru MTsN 1 Langsa atau masyarakat yang mereka kenal yang pernah melakukan Hibah. Semua pendekatan ini memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan mendalam bagi siswa.

Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Pendekatan Pembelajaran Kontekstual adalah metode yang mengaitkan materi pelajaran dengan situasi kehidupan nyata siswa untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mereka. Dalam konteks ini, Ibu Annisa Ahmad menerapkannya dengan meminta siswa membawa barang yang akan disedekahkan atau dihadiahkan, seperti sembako. Pendekatan ini membantu siswa memahami konsep sedekah dan hadiah secara langsung melalui pengalaman nyata. Dalam pelaksanaan pembelajaran, setiap siswa diminta membawa barang yang akan disedekahkan atau dihadiahkan, seperti sembako

. Barang-barang ini kemudian didistribusikan dalam dua bentuk kegiatan utama:

1. Sedekah Barang-barang sembako yang dibawa oleh siswa disalurkan kepada teman-teman sekelas yang kurang mampu dan warga masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan madrasah yang kurang mampu. Kegiatan ini memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya berbagi kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

2. Hadiah Selain sedekah, siswa juga diajak untuk saling bertukar hadiah dengan teman-temannya. Aktivitas ini mengajarkan nilai kebersamaan, penghargaan, dan kasih sayang antar sesama.

Dampak Positif bagi Siswa

Melalui metode ini, pembelajaran Fiqih menjadi lebih hidup dan menyentuh langsung hati siswa. Mereka tidak hanya memahami konsep sedekah dan hadiah dari sisi teori, tetapi juga merasakan manfaatnya secara langsung. Praktik ini membantu siswa:

• Memahami Esensi Sedekah dan Hadiah Dengan terlibat langsung dalam kegiatan sedekah dan berbagi hadiah, siswa lebih memahami nilai-nilai Islam yang terkandung dalam ajaran ini.

• Meningkatkan Empati Siswa diajak untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang lain, terutama teman-teman sekelas yang kurang mampu dan masyarakat sekitar.

• Memperkuat Hubungan Sosial Saling bertukar hadiah antar siswa menciptakan suasana kebersamaan dan mempererat hubungan persahabatan di dalam kelas.

Inovasi Pembelajaran Fiqih

Metode pembelajaran konstektual dengan Praktik langsung ini tidak hanya diterapkan pada materi Bab 5 tentang Sedekah dan Hadiah, tetapi juga pada hampir semua materi Fiqih yang diajarkan oleh Ibu Annisa Ahmad. Pendekatan ini menunjukkan bahwa pembelajaran Fiqih dapat dikemas dengan cara yang kreatif sehingga siswa lebih antusias dan aktif dalam belajar.

Praktik pembelajaran Fiqih yang dilakukan oleh Ibu Annisa Ahmad, S.Pd.I, di MTsN 1 Langsa menjadi contoh nyata bahwa pembelajaran berbasis pengalaman dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Dengan mengintegrasikan teori dan praktik, siswa tidak hanya memahami konsep agama secara kognitif tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini patut diapresiasi dan dijadikan inspirasi bagi guru-guru lain untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan relevan dengan kehidupan siswa. 

Penulis : Herawati, S. Pd

(Pengajar Pada MTsn 1 Langsa)